Senin, 24 Oktober 2011
Ya menurut saya, kalau boleh dilanjutkan, seharusnya dalam diskusi ini kalau bisa memberikan masukkan dan arahan yang positif:
1. EXAMPLE, Jadi seharusnya sebagai mentri yang baru apalagi pernah menjabat salah satu BUMN nya (PLN) memberi contoh dengan memberikan laporan secara profesional, Karena ini bukan sekedar membangun opini, namun berupa fakta dan angka.
Pencapaian apa saja target-target yang telah diraih dan apa yang kemudian yang menjadi tugas oleh dirut selanjutnya.
Saya kira ini sudah seharusnya menjadi budaya yang harus dibina: Lead by Example.
2. VALUES, dengan gebrakan diawal DI menegaskan hal-hal yang positif, namun harap dibentuk dengan hal yang real dengan implementasi kepada setiap BUMN misalnya dengan memberikan penerapan ALUES (nilai-nilai) yang harus dipegang oleh semua karyawannya, dari Dirut sampai dengan OB.
"Intervensi dari luar tentu harus lebih diperkecil lagi. Kalau ada direksi yang tidak sanggup menjaga dirinya dari intervensi lebih baik mundur,"
Pernyataan yang berani... yang bukan sekedar alat kepentingan politik (apalagi penguasa)..
Berani dengan keterbukaan laporan keuangan? Bagaimana dengan parameter-parameternya menjaga dari intervensi ?
Dengan nilai-nilai akuntanbilitas dan integritas dengan Good Corporate Governance diharapkan menjadi Core Values setiap BUMN. Internal Audit dan juga Audit dari exrternal selain dari BPK, namun juga audit lembaga audit independen yang bonafid secara berkala harus dilakukan.
3.PLANNING, Penetepan perencanaan yang terintegrasi antara short term, mid term dan long term planning untuk setiap BUMN. BUMN seharusnya dapat membuat program kerja dan anggaran Work planning & budgeting yang terintegrasi, dan bukannya harus sistem "kejar setoran" atau yang biasa dikenal dengan "menghabiskan anggaran" pada tahun itu karena takut kedepan dalam pengajuan budget perencanaan akan di persulit dan di pertanyakan.
Dan yang paling penting adalah konsistensi untuk melakukan perencanaan yang telah dibuat.
Dan yang terakhir adalah fungsi Kementrian BUMN menciptakan Integrated dan Intraconected National Enterpise.
Harapannya, BUMN ini dapat saling bersinergi dari hulu sampai kehilir. Perlu dipikirkan agar Capital Flow berputar hanya didalam negeri.
Target-target pencapaian dalam skala nasional yang didukung oleh beberapa BUMN semisal: MOBIL NASIONAL, MOTOR NASIONAL. Dan tentunya dukungan pemerintah dengan pembatasan jumlah produksi merek-merek luar dimana produksi dalam negri hanya untuk pasar Internasional (bukan lokal), karena pasar nasional diprioritaskan untuk Mobil Nasional.
Kalau perlu ambil kerjasama yang menguntungkan dengan perusahaan luar (contohlah Malaysia dengan Protonnya).
Dan seperti yang ditulis cak Munawir dibawah, tingkat yang paling susah adalah Meng-Integrasi -kan antara BUMN.
Selain contoh PGN dan PLN, walaupun saya tahu PGN hanya transporter (shipper gas), dan kontrak gas itu sendiri tied in kepada KPS Migas dengan buyer. Jadi pengembangan lapangan baru dan termasuk Energi Baru Terbarukan menjadi fokus pada pengembangan BUMN kedepan.
Label: Change Management, Nasional, Project Management
0 komentar:
Posting Komentar