Kamis, 17 November 2011

The Ethos of Sakura .. (bagian 1)



Imam Robandi, salah seorang alumni ITS yang menjadi pengarang buku The ethos of sakura, yang memang sungguh menarik untuk dibaca lembar-perlembar bukunya, karena setiap lembarnya penuh dengan inti dan makna dan cerita soal ethos atau karakter orang jepang yang digambarkan bagaikan bunga sakura dijepang yang memberikan keindahan penuh makna ketika bersemi.

#Memulai
Buku ini dimulai dengan cerita mengenai menyambut kesuksesan yang harus mempercayai diri ini sebagai ciptaan Tuhan yang sempurna (Khoiru Ummah) sebagai khalifah dibumi yang luas ini, dengan karakter "manusia super" untuk menjadi sukses.
Diawali dengan sebuah kata MEMULAI, sebuah "action", sebuah pekerjaan awal dari sebuah mimpi, harapan dan doa. Langkah awal ini merupakan jalan yang harus ditempuh dalam sebuah proses yang harus berjalan sesuai hukum alam, berproses dari yang kecil kemudian terus membesar.

#Winning Spirit
Karakter jepang dengan "martial arts"nya yang terkenal seperti: Judo, Karate juga Jujitsu nya, selalu mengajarkan: bila memang tersedia untuk menjadi yang terbaik, untuk menjadi orang nomor #1, bukan menjadi pengekor. Adalah pilihan yang terbaik untuk mempunyai karakter menjadi pemenang: "winning spirit", bukan pecundang, untuk menjadi nomor satu, yang selalu berada didepan. Untuk itu perlu menghilangkan faktor yang menghambat, seperti faktor-faktor dari lingkungan yang tidak mendukung.

#Berproses
Kemudian soal kebiasaan untuk membuat target dan waktu pencapaian yang definitif. Karena target yang matang dan jadwal yang definitif adalah etos orang jepang yang selalu bertanggung jawab. Jadwal adalah bukan ramalan atau prakiraan, namun lebih merupakan "guide" untuk mengukur keberhasilan maupun kegagalan, untuk dapat mendeteksi berhasil atau gagalnya suatu pencapaian.
Pencapaian membutuhkan proses. Angka 6 datang setelah angka 5, untuk mencapai angka 6 anda harus melangkah dari langkah awal memulai dan terus bertingkat. Semua butuh proses perbaikan secara bertingkat dengan hubungan sebab akibat, dan butuh waktu, dan semuanya tidak ada yang mendadak. Seperti halnya Honda yang pada awal-awalnya ditolak oleh ribuan perusahaan, dan terus berusaha sebagai sebuah proses dan kemudian terakhir berbuah manis dan menjadi besar sampai dengan sekarang.
Pelajaran yang bisa diambil oleh orang jepang dengan ethos sakura-nya, yaitu kesabaran untuk melakukan proses pencapaian, ibarat menciptakan keindahan pohon bonsai yang terkenal itu, diperlukan kesabaran bertahun-tahun untuk menjadikannya pohon kecil nan indah yang lebih bernilai, semua butuh proses dan kesabaran.

#Usaha yang besar
Berorientasi target jangka panjang, artinya juga harus menempatkan proses dan juga target antara dan target jangka pendek. Ketiganya perlu kombinasi untuk menyelesaikan semua target, dan bersinergi untuk mencapai target jangka panjangnya.
Kemudian dari target-target tersebut, harus disertai oleh harapan atau hasil yang besar. Diibaratkan seperti memancing, tentunya ini membutuhkan umpan yang besar. Analogi tentang harapan /dan angan-angan yang besar memerlukan "umpan" atau usaha yang besar pula. Tidak mungkin dapat memancing ikan hiu dengan umpan seekor cacing, yang berarti pula tidak mungkin mendapatkan sukses besar dengan kerja yang "biasa-biasa" saja.
Itulah ethos sakura ..

0 komentar: